Senam di Lampung, Siti Atikoh Jelaskan Menu Sehat dan Murah untuk Cegah Stunting
loading...
A
A
A
LAMPUNG - Siti Atikoh Supriyanti kembali mengedukasi masyarakat akan stunting . Saat senam pagi bersama ratusan ibu-ibu di kawasan Stadion Sumpah Pemuda, Wayhalim, Lampung hari ini, Rabu (10/1/2024), Atikoh menjelaskan sederet menu sehat dan murah untuk mencegah stunting.
Menurut Atikoh , kunci untuk mengatasi stunting adalah dengan memperhatikan asupan makanan. Istri calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo itu mengatakan banyak lauk-pauk murah yang bisa jadi menu makanan sehari-hari masyarakat Indonesia agar terhindar dari stunting.
Salah satunya yakni umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat, yang menurutnya lebih rendah gula jika dibandingkan dengan nasi.
“Nah itu padahal sebetulnya karbohidrat itu dari umbi-umbian juga sangat bagus ya, dari singkong, dari ubi, kentang. Itu kadar gulanya rendah untuk yang mungkin usianya sudah seperti saya di atas 50 tahun,” kata Atikoh.
“Itu sudah harus mulai waspada dengan kadar gula, jadi mengurangi nasi dengan umbi-umbian yang lain, karena itu juga karbohidrat,” lanjutnya.
Selain itu, Atikoh menyarankan agar masyarakat juga turut memenuhi asupan protein hewani hingga nabati. Seperti ikan, tempe dan tahu yang harganya juga tidak kalah terjangkau.
“Protein ada protein hewani, ada protein nabati. Protein hewani kalau di Lampung pasti banyak ikan, nah ikan ini proteinnya sangat lengkap,” jelasnya.
“Kemudian protein nabati, protein nabati yang kita sebut sebagai superbost itu adalah tempe tahu yang penting kedelainya itu kedelai yang tidak non GMO. Kemudian mineral vitamin adalah dari sayur-sayuran,” sambungnya.
Menurut Atikoh , kunci untuk mengatasi stunting adalah dengan memperhatikan asupan makanan. Istri calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo itu mengatakan banyak lauk-pauk murah yang bisa jadi menu makanan sehari-hari masyarakat Indonesia agar terhindar dari stunting.
Salah satunya yakni umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat, yang menurutnya lebih rendah gula jika dibandingkan dengan nasi.
“Nah itu padahal sebetulnya karbohidrat itu dari umbi-umbian juga sangat bagus ya, dari singkong, dari ubi, kentang. Itu kadar gulanya rendah untuk yang mungkin usianya sudah seperti saya di atas 50 tahun,” kata Atikoh.
“Itu sudah harus mulai waspada dengan kadar gula, jadi mengurangi nasi dengan umbi-umbian yang lain, karena itu juga karbohidrat,” lanjutnya.
Selain itu, Atikoh menyarankan agar masyarakat juga turut memenuhi asupan protein hewani hingga nabati. Seperti ikan, tempe dan tahu yang harganya juga tidak kalah terjangkau.
“Protein ada protein hewani, ada protein nabati. Protein hewani kalau di Lampung pasti banyak ikan, nah ikan ini proteinnya sangat lengkap,” jelasnya.
“Kemudian protein nabati, protein nabati yang kita sebut sebagai superbost itu adalah tempe tahu yang penting kedelainya itu kedelai yang tidak non GMO. Kemudian mineral vitamin adalah dari sayur-sayuran,” sambungnya.